Cerita rakyat merupakan bagian dari kebudayaan kolektif yang tersebar
dan diwariskan secara turun-temurun, hal ini bisa digolongkan sebagai
foklor yang merupakan sebagian kebudayaan kolektif yang memiliki suatu
tradisi yang diwariskan secara turun-temurun. Saya Naili merupakan warga
asli Jepara yang akan menceritakan tentang salah satu tradisi budaya di
Jepara yang masih di lestariakanan dilaksanakan oleh orang Jepara
sampai sekarang.
Pada zaman modern saat ini, masyarakat kebanyakan lebih berfikir
realistis dan maju, sehingga jarang ada masyarakat yang masih
melestarikan dan mempercayai adat-istiadat yang sudah ada sejak zaman
terdahulu. Namun, hal itu tidak sepenuhnya berlaku pada setiap
masyarakat. Misalnya, di desa Tegal Sambi, Jepara, adat-istiadat masih
dilestarikan dan dipercayai oleh warga masyarakatnya.
Cerita ini didapatkan dari berbagai sumber yang ada, bahwa di desa Tegal
Sambi, Jepara, Jawa Tengah ada tradisi perang obor yang setiap tahunnya
dinanti dan dilaksanakan para warganya. Tradisi yang telah dilakukan
sejak puluhan, bahkan ratusan tahun lalu itu, sampai kini masih terus
dilestarikan. Perang obor itu masih diuri-uri dan dijaga kelestariannya.
Bagi pemerintah daerah Jepara acara tradisi itu dikemas menjadi ajang
wisata yang mampu menyedot pengunjung yang cukup banyak. Namun bagi
warga desa Tegal Sambi ritual “Perang obor” sebagai tolak balak dan juga
ajang syukuran warga desa sehabis panen padi, agar tahun-tahun
mendatang semua warga masih mendapatkan rejeki dari yang Maha Kuasa.
Perang obor berawal dari ikhtiar batiniah para leluhur. Tujuannya,